Kamis, 07 Mar 2013 07:16 WIB
Potensi Batubara Sumut Tunggu Sentuhan Investor
MedanBisnis – Medan. Sumber
daya alam batubara di Provinsi Sumatera Utara (Pemrovsu) hingga saat ini
belum dimanfaatkan meski batubara bisa menjadi salah satu bahan bakar
pembangkit listrik. Potensi batu bara yang terdapat di tiga wilayah
yakni Nias, Mandailing Natal (Madina) dan Labura masih menunggu
kedatangan investor untuk dikembangkan.
Kabid Pertambangan Dinas Pertambangan
dan Energi (Distamben) Sumut, Zubaidi mengatakan, saat ini masih
melakukan eksplorasi mengenai kelayakan dan potensi tambang batubara di
Madina dan Labura. Meski untuk potensi batubara di kedua wilayah itu
belum diketahui dengan waktu yang tidak terbatas. "Sedangkan di Nias,
belum dapat dilakukan karena terhambat pada kawasan hutan lindung,"
ujarnya kepada wartawan, Rabu (6/3) di Medan.Diakuinya, untuk pemanfaatan potensi batubara yang dikembangkan investor juga tidak dapat diketahui karena izin pertambangan ada di daerah masing-masing.
"Laporan kita belum ada investor dan nilai investasi yang masuk untuk melakukan pengeboran batubara. Kami masih mengetahui wilayah potensi batubara sedangkan volumenya sama sekali belum terdata," ucapnya.
Dijelaskan Zubaidi, sebelum memanfaatkan tambang batubara yang ada pihaknya juga harus melakukan pengeboran terlebih dahulu untuk mengetahui kedalaman tambang. Setelah itu melakukan beberapa tahap yakni survei pendahuluan, eksplorasi dan studi kelayakan.
"Jika ditemukan tambang tersebut tidak layak dilakukan pengembangan karena potensi hasil batubara yang kecil, ya tidak jadi ditambang," ucapnya.
Informasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan mendorong peningkatan eksplorasi dan eksploitasi batubara di Pulau Sumatera karena wilayah tersebut memiliki cadangan yang jauh lebih besar. Namun eksplorasi dan eksploitasi yang dilakukan di wilayah tersebut masih kalah dibanding wilayah Kalimantan.
Berdasarkan data potensi tambang batubara sebesar 161 miliar ton di Indonesia, 53% berada di Pulau Sumatera dan hanya 47 % berada di Pulau Kalimantan. Namun saat ini 92 % eksplorasi dan eksploitasi batubara ada di Kalimantan, sedangkan di Sumatera hanya 8%.
Badan Geologi, Kementerian ESDM mencatat potensi sumber daya batubara sebesar 161 miliar ton, sebanyak 120 miliar ton berupa tambang terbuka, sedangkan 41 miliar ton lain berada di dalam tanah. Dari jumlah itu, total cadangan batu bara yang bisa segera dieksploitasi mencapai 28 miliar ton.
Pengamat Ekonomi Sumut, M Ishak mengatakan, memang potensi batubara di Sumut cukup banyak namun belum dikembangkan karena selain butuh permodalan yang besar juga dapat merusak lingkungan.
"Mengeksplorasi batubara ini dapat merusak lingkungan, makanya belum ada yang mengembangkan. Jika pun bisa dikelola harus menggunakan teknologi canggih tapi memerlukan biaya investasi besar," ucapnya.
Kondisi ini, lanjut Ishak, membuat investor enggan mengembangkan batubara di Sumut. Pemerintah setempat pun lebih memilih mengeksplorasi sumber daya alam lain yang memang dibutuhkan namun tidak banyak memerlukan biaya investasi.(yuni naibaho)
No comments:
Post a Comment